Kopi Turki di pagi ini mengawali hari libur saya.
Aroma kopi arabika yang digiling sangat halus tiba-tiba saja dengan genit menyibakkan harumnya. Terlebih setelah saya merebusnya dengan panci khusus untuk membuat kopi. "Alamak sedapnye". Begitu mungkin kata orang melayu jika mencium bau dapur saya pagi tadi.
Dengan mood yang sudah terbangun, kopi saya sruput sembari ditemani biskuit belvita. berharap BCL tiba-tiba hadir seperti di iklan komersialnya.
Dengan fantasi yang masih tinggi, saya jadi berfikir.Ritual sarapan pagi hari saya ditambah dengan memakan pisang. - Iya, saya sedang diet-. Sudah menyumbangkan seberapa besar sampah ya ke lingkungan?
Coba saya jadikan list. Kira-kira sarapan saya menghasilkan sampah padat berikut ini.
1. 1 bungkus kemasan kopi
2. 1 Kemasan Kardus Belvita
3. 2 Bungkus Plastik Belvita
4. 1 Kulit Pisang
Hmm, sudah 5 hal yang saya sumbangkan. belum nanti siang. belum nanti malam. belum besok pagi.
Lalu, bagaimana ya dengan warga Surabaya lainnya?
Karena ingin tahu, ya sekalian saja saya ke tempat pembuangan sampah terdekat. Sekalian buang 5 benda tadi langsung ke tempatnya.
Setelah sampai sana ternyata saya kecewa.
Di bayangan saya sampahnya menggunung. Biar tulisan di blog ini jadi tulisan yang seharusnya gitu. Ternyata saya terlalu pagi sampai sana. Sehingga bapak-bapak penarik gerobak sampah dan juga truk-truknya belum datang. Tetapi nikmatnya aroma kopi telah terdistraksi dengan aroma sampah disini.
Sampahnya sedikit saja sudah bau seperti ini. Apalagi kalau banyak ya?
Tapi yasudahlah. Karena saya merupakan generasi milenial, tidak elok rasanya jika tidak mengambil foto dengan latar belakang tempat pembuangan sampah tersebut. Oh iya, tempat pembuangan sampah di foto ini merupakan TPS di dekat pakuwon city dan berlokasi di kejawan putih Surabaya. Dari kata-kata orang sekitar TPS sih biasanya sampahnya menggunung. Hanya saja saya kurang beruntung (atau justru beruntung) pagi ini. Sampah plastik tetap saja sebagai sampah yang mendominasi biasanya.
Dengan 3 juta lebih masyarakat di Surabaya, berarti akan ada ribuan ton sampah yang dihasilkan setiap hari. Sampah tersebut merupakan limbah. Dan TPS ini merupakan langkah yang masih terhitung awal untuk mengumpulkan sampah dari penjuru kota. Sampah tersebut nantinya dapat diolah sehingga tidak berdampak buruk ke lingkungan.
Tapi tetap saja ya, aroma kopi Turki saya sudah terhapus dengan aroma-aroma TPS ini.